Ternyata Pil KB Menyebabkan Disfungsi Seksual

10.17
Bagi Anda yang menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil sebaiknya berhati-hati. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan alat kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan masalah seksual.

Penelitian di Jerman mengevaluasi 1.086 perempuan yang memiliki hubungan yang stabil dengan pasangan yang sama selama enam bulan. Seluruh pasangan tersebut diberikan pertanyaan tentang alat kontrasepsi yang mereka gunakan dan bagaimana kehidupan seks mereka.

Menggunakan indeks standar penghintungan untuk memastikan kehidupan seks perempuan, peneliti menemukan bahwa 33 persen perempuan terancam disfungsi seksual. Masalah yang mereka dapatkan beragam, mulai dari sulitnya orgasme, hasrat, kepuasan, gairah hingga pelumas.
Kebanyakan perempuan yang dievaluasi sebanyak 87 persen, menggunakan kontrasepsi selama enam bulan dan lebih dari 97 persen diantaranya aktif secara seksual di empat minggu terakhir. Diantara perempuan yang aktif tersebut, 69,5 persennya menggunakan kontrasepsi oral (pil). Kemudian diikuti kondom yang digunakan oleh sekitar 22,5 persen perempuan dan ring sebesar 7,3 persen. Sisanya menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

Dari data yang dikumpulkan, terangkum bahwa perempuan yang paling beresiko mengalami masalah seksual adalah mereka yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, diikuti dengan alat kontrasepsi non-hormonal seperti kondom. Urutan yang paling Aman adalah mereka yang tidak menggunakan alat KB apapun.

Hasil tersebut disimpulkan dengan melihat parameter gairah dan hasrat para perempuan. "Data kami menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal terkait dengan rendahnya gairah dan hasrat bercinta saat dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain," ujar Dr. Irwin Goldstein, director of sexual medicine di Alvarado Hospital, San Diego, Amerika Serikat seperti dikutip dari mentalhelp.

Sayangnya para peneliti tidak bisa menjelaskan hubungan yang terjadi antara alat kontrasepsi oral dengan gairah seks. Namun ada kemungkinan bahwa alat kontrasepsi oral menurunkan sirkulasi androgen yang membuat rendahnya tingkat testosteron.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔