Penelitian di Jerman mengevaluasi 1.086 perempuan yang memiliki hubungan yang stabil dengan pasangan yang sama selama enam bulan. Seluruh pasangan tersebut diberikan pertanyaan tentang alat kontrasepsi yang mereka gunakan dan bagaimana kehidupan seks mereka.
Menggunakan indeks standar penghintungan untuk memastikan kehidupan seks perempuan, peneliti menemukan bahwa 33 persen perempuan terancam disfungsi seksual. Masalah yang mereka dapatkan beragam, mulai dari sulitnya orgasme, hasrat, kepuasan, gairah hingga pelumas.
Dari data yang dikumpulkan, terangkum bahwa perempuan yang paling beresiko mengalami masalah seksual adalah mereka yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, diikuti dengan alat kontrasepsi non-hormonal seperti kondom. Urutan yang paling Aman adalah mereka yang tidak menggunakan alat KB apapun.
Hasil tersebut disimpulkan dengan melihat parameter gairah dan hasrat para perempuan. "Data kami menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal terkait dengan rendahnya gairah dan hasrat bercinta saat dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain," ujar Dr. Irwin Goldstein, director of sexual medicine di Alvarado Hospital, San Diego, Amerika Serikat seperti dikutip dari mentalhelp.
Sayangnya para peneliti tidak bisa menjelaskan hubungan yang terjadi antara alat kontrasepsi oral dengan gairah seks. Namun ada kemungkinan bahwa alat kontrasepsi oral menurunkan sirkulasi androgen yang membuat rendahnya tingkat testosteron.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar